🎉 Menyambut 1 Muharram: Saatnya Hijrah Menuju Perubahan Bersama FDKI UIN Datokarama Palu

Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram adalah momentum istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Ini bukan sekadar pergantian kalender Islam, tetapi juga pengingat spiritual untuk berhijrah—meninggalkan keburukan, dan menapaki jalan kebaikan. Oleh karena itu, momen ini sangat tepat untuk merefleksikan diri dan memperbarui komitmen hidup.

Di momen penuh makna ini, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu hadir sebagai garda terdepan dalam mencetak generasi hijrah: generasi yang tangguh, intelektual, dan berdedikasi untuk umat.


🌙 1 Muharram: Makna Hijrah Bagi Generasi Muslim

Hijrah yang dilakukan Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah bukan hanya perpindahan fisik, tetapi revolusi nilai dan peradaban. Oleh sebab itu, 1 Muharram menjadi simbol refleksi—mengajak kita semua untuk meninjau kembali arah hidup, memperbarui niat, dan melangkah menuju kebaikan secara pribadi maupun sosial.

Selain itu, hijrah juga menggambarkan proses perubahan yang menyeluruh, dari kegelapan menuju cahaya, dari kemalasan menuju produktivitas. Dengan demikian, setiap individu Muslim diharapkan menjadikan tahun baru ini sebagai titik awal pembaruan diri.


📚 FDKI UIN Datokarama Palu: Rumah Para Pencari Ilmu dan Pejuang Umat

Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) merupakan salah satu fakultas unggulan di UIN Datokarama Palu. FDKI memiliki misi membentuk insan akademik yang Islami, profesional, dan berdaya saing global. Selain itu, FDKI juga membekali mahasiswa dengan nilai-nilai kepemimpinan dan pengabdian kepada masyarakat.

Adapun FDKI menaungi tiga program studi unggulan yang masing-masing memiliki peran strategis dalam membumikan semangat hijrah:

🔹 Bimbingan Konseling Islam (BKI)

Program ini membentuk konselor muslim yang mampu membimbing individu dan masyarakat menuju keseimbangan spiritual dan psikologis. Sebagai contoh, lulusan BKI sering berperan aktif dalam mendampingi keluarga, sekolah, hingga komunitas sosial.

🔹 Pengembangan Masyarakat Islam (PMI)

PMI berfokus pada pemberdayaan umat dan komunitas berbasis nilai-nilai Islam. Dengan demikian, mahasiswa PMI tidak hanya belajar teori sosial, tetapi juga praktik langsung dalam membangun masyarakat yang berdaya.

🔹 Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)

KPI menyiapkan insan komunikasi Islam yang kreatif dan bertanggung jawab dalam dunia media. Di era digital saat ini, lulusan KPI sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan dakwah melalui platform digital secara profesional.


💫 Tahun Baru Hijriyah, Saatnya Hijrah Akademik!

1 Muharram adalah momen yang tepat untuk memulai hijrah intelektual. Oleh karena itu, sudah saatnya memilih kampus yang tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga membimbing ruhani dan membentuk karakter.

Dan semua itu, ada di FDKI UIN Datokarama Palu.

📍 Terletak di kota Palu yang strategis dan damai, UIN Datokarama membuka peluang besar bagi siapa pun yang ingin menjadi bagian dari perubahan melalui pendidikan Islam yang berkemajuan.


📣 Ayo Gabung Bersama FDKI UIN Datokarama Palu!

Ingin menjadi konselor profesional? Pemberdaya masyarakat? Atau penyiar dakwah digital masa kini?

📌 Daftarkan dirimu sekarang juga di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam UIN Datokarama Palu!
Bersama FDKI, kita hijrah menuju masa depan yang gemilang, membangun peradaban dengan ilmu dan akhlak mulia.

Menyongsong Tahun Baru Hijriyah 1 MUHARRAM 1447 H

Pelaksanaan UAS Genap TA 2024/2045

Mari Bantu Siapa pun yang Membutuhkan!

Khutbah I

الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Pada hari yang mulia ini, khatib menyeru kepada jamaah sekalian untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan semaksimal mungkin, takwa dalam artian menjauhi segala larangan yang ditetapkan Allah subhânahu wa ta’âla dan menjalankan perintah-Nya. Karena dengan ketakwaan, setiap persoalan hidup yang kita alami akan ada jalan keluarnya dan akan ada pula rezeki yang datang kepada kita tanpa disangka-sangka.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Ketika awal kita ada di dunia ini, kita membutuhkan seseorang yang menjadi perantara kelahiran, yaitu ibu. Saat itu, kita membutuhkan seorang bidan yang membantu mengeluarkan kita dari perut ibu. Dari kecil hingga tumbuh dewasa kita membutuhkan orang tua, ketika kesulitan dan memiliki hajat, kita membutuhkan tetangga dan warga sekitar, ketika punya problem kehidupan kita juga membutuhkan seorang pendengar, hingga ketika ajal menjemput, kita pun membutuhkan orang yang menguburkan jasad kita.

Dari sini, kita dapat memahami bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendirian, kita semua saling membutuhkan satu sama lain. Oleh karena itu, pesan yang ditanamkan sejak kecil hingga dewasa adalah jangan bosan-bosan menolong orang lain yang membutuhkan.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Islam adalah agama yang sangat menganjurkan umatnya untuk saling tolong menolong dan merekatkan tali persaudaraan. Tolong menolong di sini tidak terikat oleh apa pun. Bantulah dengan tulus siapa pun orangnya, entah dia kaya atau miskin, berpendidikan tinggi atau tidak mengenyam pendidikan sama sekali, bahkan muslim atau non-muslim, selama itu dalam ranah sosial dan kebaikan, maka tidak ada salahnya kita membantu mereka, karena bagaimana pun mereka adalah saudara dalam kemanusiaan. Kecuali, jika bantu membantu itu hal kejahatan dan keburukan, maka Islam melarang hal ini. Allah menegaskan dalam Al-Quran surah Al-Maidah ayat 2:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Menolong orang lain, khususnya mereka yang sedang kesulitan sungguh memiliki banyak manfaat, baik bagi diri sendiri maupun orang yang kita tolong, bahkan kondisi masyarakat pun akan mendapatkan manfaat dari sikap dan perbuatan baik ini.

Dengan menolong orang muslim yang sedang membutuhkan pertolongan, maka kita telah mencerminkan pesan persaudaraan yang ditamsilkan oleh Nabi shallallâhu ‘alaihi wasallam dalam sebuah hadis riwayat Imam Muslim:

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

“Orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (ikut merasakan sakitnya)”

Lebih tegas terkait keutamaan menolong sesama Muslim, Rasulullah bersabda dalam hadis riwayat Imam Muslim:

مَنْ نَـفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُـرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَـفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُـرْبَةً مِنْ كُـرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَـى مُـعْسِرٍ، يَسَّـرَ اللهُ عَلَيْهِ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَـرَ مُسْلِمًـا، سَتَـرَهُ اللهُ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَاللهُ فِـي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ

“Siapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Siapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan, maka Allah memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat. Siapa menutupi (aib) seorang Muslim, maka Allâh akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya.”

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Dalam hadits lain Rasulullah memerintahkan umatnya untuk menolong orang yang dizalimi bahkan orang yang ingin berbuat zalim juga. Dalam hadis Nabi disebutkan:

انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا

“Tolonglah saudaramu ketika dia berbuat zalim atau ketika dia dizalimi.”

Dalam hadits yang disebutkan tadi, mungkin kita bertanya-tanya, bagaimana mungkin kita menolong orang zalim padahal Allah telah melarang bantu membantu dalam hal keburukan. Hal ini pun pernah ditanyakan juga para sahabat, Rasulullah pun menjawab:

تَأْخُذُ فَوْقَ يَدَيْهِ

“Pegang tangannya (tahan ia dari perbuatan zalim).”

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Dari hadits-hadits di atas, kiranya dapat menjadi pelajaran bagi kita semua agar bermurah hati menolong sesama Muslim karena mereka adalah saudara kita. Pun tanpa menafikan kita juga harus menolong siapa saja orang-orang di sekitar kita yang sedang dalam kesulitan. KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur berpesan:

“Tidak penting apa agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang. Orang tidak akan pernah tanya apa agamamu,”

بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هٰذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II

الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلّٰهِ. أَشْهَدُ أنْ لَآ إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ

اللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر

Penulis: Amien Nurhakim, Alumnus UIN Jakarta dan Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darus-Sunnah, Ciputat.

Antara Kualitas dan Kuantitas Rezeki

Peran Dakwah dan Komunikasi Islam dalam Membangun Masyarakat

Islam hadir sebagai agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Salah satu pilar penting dalam menyebarkan nilai-nilai Islam adalah dakwah—yakni mengajak manusia menuju jalan kebaikan, keadilan, dan kebenaran. Dakwah bukan hanya soal menyampaikan ajaran agama, tetapi juga bagaimana pesan itu bisa diterima, dipahami, dan diamalkan oleh masyarakat dengan penuh kesadaran.

Di sinilah komunikasi Islam memainkan peranan penting. Komunikasi dalam dakwah bukan sekadar berbicara, melainkan menyentuh hati, membangun empati, dan membentuk kesadaran kolektif. Kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan bahasa yang baik, pendekatan yang bijak, dan media yang tepat menjadi modal utama para dai dan praktisi komunikasi Islam saat ini.

Dengan perkembangan teknologi dan media digital, ruang dakwah menjadi lebih luas dan menantang. Para pendakwah dan komunikator Islam perlu dibekali dengan pengetahuan, keterampilan, dan kepekaan sosial agar pesan-pesan Islam tidak hanya terdengar, tetapi juga menginspirasi perubahan positif di tengah masyarakat.

📢 Siap jadi bagian dari generasi dakwah masa kini?
Gabung bersama kami di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam, UIN Datokarama Palu.
Di sini, kamu akan belajar menjadi komunikator Islam yang cerdas, kreatif, dan siap bersaing di era digital.
Kuliah di FDKI, bukan hanya belajar bicara, tapi belajar membawa perubahan.

Dakwah dan Komunikasi Islam dalam Era Modern

Dakwah merupakan bagian integral dari ajaran Islam yang berfungsi menyebarkan nilai-nilai kebenaran, kedamaian, dan keadilan kepada seluruh umat manusia. Dalam praktiknya, dakwah tidak hanya berbentuk ceramah di mimbar, tetapi juga mencakup berbagai pendekatan sosial dan budaya, termasuk pemanfaatan media massa dan teknologi digital. Di era modern seperti sekarang, komunikasi Islam memainkan peran strategis untuk menjembatani pesan-pesan dakwah dengan cara yang relevan dan mudah diterima oleh masyarakat luas.

Komunikasi Islam menekankan prinsip-prinsip etik seperti kejujuran, kesantunan, dan keberpihakan pada kebenaran. Setiap pesan yang disampaikan bukan hanya bertujuan memberikan informasi, tetapi juga membentuk karakter dan memperkuat spiritualitas umat. Oleh karena itu, seorang dai atau komunikator Islam dituntut untuk menguasai strategi komunikasi yang efektif serta memahami dinamika masyarakat yang dihadapinya.

Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, diperlukan generasi muda yang memiliki kepekaan sosial, kemampuan berbicara di depan publik, serta penguasaan teknologi informasi untuk menyampaikan nilai-nilai Islam secara kreatif dan inspiratif. Pendidikan menjadi kunci utama untuk mencetak kader-kader dakwah yang profesional dan berwawasan global.

📢 Tertarik untuk menjadi bagian dari generasi pendakwah masa depan?
Mari bergabung di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) UIN Datokarama Palu, tempat terbaik untuk mengasah kemampuan dakwah, komunikasi, jurnalistik, serta manajemen keislaman secara akademik dan praktis.
Bersama FDKI, bangun masa depanmu sebagai agen perubahan Islam yang berdaya saing dan berintegritas!

FDKI UIN Datokarama Rumuskan Dakwah Lebih Visioner

“Seorang mubalig wajib memiliki ilmu luas, iman kuat, dan akhlak baik untuk menyentuh umat,” ujarnya.   Ia menambahkan, da’i dituntut menguasai tiga metode utama dakwah dalam islam yakni bil lisan, bil hal, dan bil kalam secara bersamaan. Sementara dalam Al-Qur’an, terdapat tiga metode dakwah utama yang harus dikuasai para da’i masa kini yakni  hikmah, mauidzah hasanah, dan Mujadalah billati hiya ahsan.​

Dr. Adam menekankan pentingnya adaptasi metode dakwah agar sesuai dengan zaman dan kondisi masyarakat saat ini.  Menurutnya, da’i tidak bisa hanya menyampaikan ceramah, tapi juga menghibur dan mendidik dengan pendekatan modern.

“Dakwah yang bijak artinya tahu kondisi masyarakat dan bisa menyentuh psikologis mereka karena saat ini masyarakat mudah stres akibat informasi digital, jadi dakwah perlu pendekatan yang menyegarkan,” ujarnya.  Ia mencontohkan pentingnya pentingnya menghibur audiens yang tertekan dengan media melalui pendekatan kreatif dan empatik, dakwah melalui nyanyian, film, hingga podcast untuk menyentuh berbagai lapisan masyarakat.