MILAD FDKI DAN HAUL KE-21 KH. MANSYUR MOCHTAR : MENEGUHKAN DAKWAH INTELEKTUAL BERPARADIGMA EKOTEOLOGI

Palu – Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) UIN Datokarama Palu menyelenggarakan Milad dan Haul ke-21 Drs. KH. Mansyur Mochtar, salah satu perintis awal berdirinya fakultas tersebut. Kegiatan ini menjadi momen mengenang jasa dan dedikasi beliau dalam pengembangan ilmu dakwah serta kontribusinya bagi institusi dan masyarakat. Acar dihelat di Majelis Taklim Datokarama UINDatokarama(16/11/2025)

Acara turut dihadiri keluarga almarhum, termasuk istri tercinta, Dra. Hj. Sitti Maisyaroh. Dalam sambutan keluarga yang diwakili Dr. Liesnawati, M.Si., pihak keluarga menyampaikan rasa syukur dan penghargaan yang mendalam atas penghormatan yang diberikan oleh civitas akademika. “Keluarga merasa mendapatkan kehormatan yang tidak pernah kami sangka. Terima kasih atas apresiasi dan perhatian yang begitu besar,” ujarnya.

Kenangan Bersama dan Sejarah Perintisan FDKI

Dekan FDKI, Dr. Adam, M.Pd., M.Si., dalam sambutannya mengenang kedekatan dan banyaknya memori bersama almarhum. Ia menceritakan kembali sejarah perintisan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam, yang diawali melalui diskusi panjang bersama KH. Dr. Husein Aliyafi, MHI., Drs. Thalib, dan Drs. H. Sudirman, M.Pd.

“Beliau adalah figur penting dalam penyempurnaan kajian keilmuan STAIN Palu saat itu. Gagasan menghadirkan Program Studi Dakwah tidak lepas dari pandangan visioner dan komitmen beliau terhadap pengembangan ilmu,” jelas Dr. Adam.

Teladan Dakwah dan Kepedulian terhadap Ekologi

Menurut Pak Dekan, KH. Mansyur tidak hanya dikenal sebagai pendakwah yang berkompeten, tetapi juga sebagai pribadi yang disiplin, rendah hati, dan memiliki komitmen sosial yang tinggi. Salah satu bentuk nyata kepedulian lingkungan beliau adalah kebiasaan membawa bibit tanaman untuk ditanam di lingkungan kampus.

“Pohon kelapa di depan kantor FDKI adalah bukti nyata kepedulian beliau terhadap ekologi kampus. Beliau ingin dakwah tidak hanya bicara lisan, tetapi diwujudkan melalui aksi nyata,” tegas Dr. Adam.

Nasehat Teladan dari Seorang Murid

Dalam ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Mokh Ulil Hidayat, yang juga merupakan mantan mahasiswa almarhum, disampaikan bahwa KH. Mansyur memiliki kontribusi besar dalam membentuk karakter dan cara pandang mahasiswa-mahasiswanya. Ia sering mengajak mereka berdakwah langsung ke masyarakat, sekaligus mengajarkan pentingnya merawat alam sekitar.

Ustadz Ulil merumuskan lima nilai utama yang layak diwarisi generasi saat ini dari sosok KH. Mansyur Mochtar, yaitu:

  1. Berpikir kritis dan intelektualitas
    Mendorong mahasiswa untuk berpikir rasional, mendalam, dan memiliki landasan intelektual yang kuat.
  2. Tanggung jawab sosial
    Dakwah harus melahirkan kepedulian terhadap realitas sosial dan keberpihakan pada kemaslahatan umat.
  3. Kesungguhan mengejar cita-cita
    Almarhum dikenal memiliki visi yang besar dan dedikasi yang tinggi dalam pendidikan dan dakwah.
  4. Pantang menyerah
    Beliau mencontohkan bahwa perjuangan dalam dakwah membutuhkan keteguhan dan daya tahan menghadapi berbagai tantangan.
  5. Keikhlasan
    Seluruh aktivitas beliau dibingkai oleh niat yang tulus, tanpa mengharap pujian.

Warisan Keteladanan untuk Generasi Mendatang

Haul ke-21 ini menjadi pengingat bahwa perjalanan panjang FDKI tidak terlepas dari peran para perintis yang bekerja dengan kesungguhan, keikhlasan, dan visi strategis. Figur KH. Mansyur Mochtar tetap menjadi inspirasi bagi sivitas akademika untuk terus mengembangkan dakwah berwawasan ekoteologi, yaitu: cerdas, humanis, dan berorientasi pada kemaslahatan lingkungan. Ini sesuai dengan motto FDKI “Dakwah Brilian Memajukan Peradaban”.(MUH)